LAPORAN PRAKTIKUM : METODE EKSTRAKSI PADA SENYAWA- SENYAWA ORGANIK

                                              LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK I       

METODE EKSTRAKSI PADA SENYAWA- SENYAWA ORGANIK 

 

 


DISUSUN OLEH :

SINDI PERMATA SARI

(NIM : A1C119064)

 

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Drs. SYAMSURIZAL., M.Si

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2021


                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         VII. DATA PENGAMATAN                                                                       

No

Perlakuan

Fungsi Alat dan Bahan

Tujuan

Hasil Pengamatan

1

Dimasukkan simplisia daun sirih ke dalam toples kaca.

Alat :

1.    Toples kaca berfungsi sebagai alat maserator untuk merendam simplisia

2.    Pengaduk kayu berfungsi untuk melakukan pengadukan

3.    Corong berfungsi untuk mengalirkan maserat ke dalam Erlenmeyer

4.    Erlenmeyer berfungsi untuk menampung maserat hasil maserasi dan remaserasi

5.    Rotary evaporator berfungsi untuk mengentalkan maserat

 

Bahan :

1.      100 gr simplisia daun sirih yang telah dihaluskan dan diayak berfungsi sebagai sampel simplisia yang akan diekstraksi senyawa metabolit sekundernya

2.     1000 ml Etanol 96% (700 ml untuk maserasi pertama, 300 ml untuk remaserasi) berfungsi sebagai pelarut atau larutan penyari

3.     Kertas saring berfungsi untuk menyaring ampas pada proses penyaringan

 

Untuk merendam bubuk simplisia

Bubuk simlisia masih kering

2

Dimasukkan 700 ml pelarut etanol 96%.

Untuk sebagai pelarut untuk melarutkan bubuk simplisia

Larutan dan pelarut sudah larut

3

Diaduk hingga rata.

Agar larutan tersebut dapat proses penyarian dari senyawa metabolit sekunder dari simplisa tersebut

Larutan tersebut sudah menjadi homogeny

4

Ditutup toples kaca.

Agar larutan tersebut tidak adanya udara yang masuk, sehingga proses perendaman dapat berjalan dengan sempurna

Larutan tersebut sudah ditutup, dan siap direndamkan selama 3 hari

5

Letakkan alat maserator di tempat yang tidak terkena cahaya matahari.

Agar Larutan tersebut warnanya tidak akan menjadi pudar

Larutan siap didiamkan selama 3 hari

6

Direndam simplisia selama 3 hari. Di mana setiap hari diaduk sesekali.

Agar larutan tersebut dapat tetap larut dengan senyawa metabolit sekunder dan pelarutnya yaitu Etanol

Larutan tersebut sudah mengendap, dan siap di saring

7

Setelah tiga hari, disaring simplisia dengan menggunakan kertas saring secara perlahan. Untuk ampas simplisia yang tersisa dalam toples kaca, direndam kembali (remaserasi) dengan 300 ml pelarut etanol 96%. Dilakukan proses remaserasi seperti proses maserasi pertama.

Agar bisa memisahkan ampas dari hasil peremdaman tersebut

Maserat yang pertama sudah didapatkan , dlakukan penyaringan ulang ini agar memperoleh hasil dari maserat yang kedua

8

Dicampurkan hasil maserasi pertama dan remaserasi, kemudian dilakukan pengentalan dengan menggunakan rotary evaporator.

Agar hasil dari maserasi pertama dan kedua , dapat menjadi kental, sehingga diperolehlah hasilnya

Diperolehlah ekstrak yang kental

 

VIII. PEMBAHASAN

     Berdasarkan video yang telah diamati, pada percobaan ini adalah menggunakan metode Maserasi, Perlu diketahui bahwa bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah 100 gr simplisia daun sirih yang telah dihaluskan dan diayak berfungsi sebagai sampel simplisia yang akan diekstraksi senyawa metabolit sekundernya 1000 ml Etanol 96% (700 ml untuk maserasi pertama, 300 ml untuk remaserasi) berfungsi sebagai pelarut atau larutan penyari, nah perlu diketahui bahwa langkah tama dalam percobaan ini adalah Dimasukkan simplisia daun sirih ke dalam toples kaca. Tujuan nya ini adalah Untuk merendam bubuk simplisia, setelah itu dilanjutkan dengan Dimasukkan 700 ml pelarut etanol 96%.dan juga diduk dengan rata, tujuanna ini adalah Agar larutan tersebut dapat proses penyarian dari senyawa metabolit sekunder dari simplisa tersebut, kemudian Letakkan alat maserator di tempat yang tidak terkena cahaya matahari.nah tujuan diletaakkan di tempat yang gelap ini adalah Agar Larutan tersebut warnanya tidak akan menjadi pudar dan tetap menjadi bubuk simplisa yang dinginkan, setelah itu Direndam simplisia selama 3 hari. Di mana setiap hari diaduk sesekali. Tujuannya ini adalah Agar larutan tersebut dapat tetap larut dengan senyawa metabolit sekunder dan pelarutnya yaitu Etanol, kemudian Setelah tiga hari, disaring simplisia dengan menggunakan kertas saring secara perlahan. Untuk ampas simplisia yang tersisa dalam toples kaca, direndam kembali (remaserasi) dengan 300 ml pelarut etanol 96%. Dilakukan proses remaserasi seperti proses maserasi pertama.

Dan dilanjutkan dengan Dicampurkan hasil maserasi pertama dan remaserasi, kemudian dilakukan pengentalan dengan menggunakan rotary evaporator.

     Dari hasil elah didapatkan ekstrak daun sirih  yang cair, selanjutnya dipanaskan di Rotary evaporator yang bertujuan untuk menguapkan sehingga akan terpisah antara pelarut etanol yang digunakan dengan ekstrak daun sirih kental yang diperoleh. Keuntungan dari maserasi yaitu mudah dan sederhana, selain itu hasil yang diperoleh juga banyak, sedangkan kerugiannya yaitu membutuhkan banyak pelarut yang digunakan, dan juga dalam metode ini sangat membutuhkan waktu yang lama dan penyariannya juga  kurang sempurna.

IX. PERTANYAAN

1.      Pada Percobaan ini faktor apa yang mempengaruhi dari metode maserasi ini ?

2.      Pada Percobaan Tersebut  mengapa dilakukan secara beulang ulang untuk memperoleh maserasi ?

3.      Pada Video yang diamati, Apakah hubungan antara sinar matahari dan juga hasil rendaman bubuk simplisia tersebut ?

X. KESIMPULAN

Dari Hasil Video yang kami amati , didapatkan lah pula Kesimpulan :

  1. Senyawa metabolit sekunder yang teridentifikasi dari ekstrak daun sirsak (Annona muricata L) melalui reaksi warna yaitu senyawa golongan alkaloid, flavonoid, tannin dan steroid.

2.               2.Pada percobaan tersebut perlu diketahui bahawamaserasi adalah ekstraksi zat aktf' yang dilakukan dengan cara merendam serbuk, dalam hal ini serbuk yang digunakan adalah daun sirih, dalam pelarut yang sesuai dan perlarut yang digunakan adalah etanol.

 

XI. DAFTAR PUSTAKA

Akbar. 2021. Ekstraksi Adalah : Prinsip Dasar, Contoh dan Metode Ekstraksi. https://adalah.co.id/ekstraksi Diakses Pada Tanggal 16 Mei 2021

Anonim.2019. http://riankhairuls.blogspot.com/2019/06/laporan-ektraksi.html. Diakses pada Tanggal 16 Mei 2021.

Anonim. 2018. Kelebihan Dan Kekurangan Metode Ekstraksi Cair Super Kritis (https://pdfcoffee.com/kelebihan-dan-kekurangan-metode-ekstraksi-cair-super-kritis-pdf-free.html ) Diakses Pada Tanggal15 Mei 2021

Sarah.2019. Pengaruh Suhu dan Waktu Maserasi terhadap Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (Ziziphus mauritiana L.) sebagai Sumber SaponinEffect of Temperature and Maseration Time on Characteristics of Bidara Leaf Extract (Ziziphus mauritiana L.) as Saponin Source.Jurnal PS Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas. Udayana, Vol. 7, No. 4

 

 

 

 

 

 

 

 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Baiklah saya Putri Mayang Sari A1C119056 akan menjawab pertanyaan no.1 adapun Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses ekstraksi terutama maserasi ini adalah lama ekstraksi, suhu dan jenis pelarut yang digunakan. Hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan jenis pelarut adalah daya melarutkan, titik didih, sifat toksik, mudah tidaknya terbakar dan sifat korosif terhadap peralatan ekstraksi

    BalasHapus
  3. Baiklah saya Adith Andrizal dengan NIM A1C119065 akan mencoba menjawab permasalahan no 2. Dilakukan secara berulang-ulang dengan metode maserasi ini agar menjamin keseimbangan konsentrasi bahan ekstraksi yang lebih cepat di dalam cairan. Sedangkan keadaan diam selama maserasi menyebabkan turunnya perpindahan bahan aktif. Secara teoritis pada suatu maserasi tidak memungkinkan terjadinya ekstraksi absolut. Semakin besar perbandingan simplisia terhadap cairan pengekstraksi, akan semakin banyak hasil yang diperoleh

    BalasHapus
  4. Baiklah perkenalkan nama saya Lela Sastry Br Sormin dengan Nim A1C119086 akan menjawab pertanyaan no 3
    tujuanna ini adalah Agar larutan tersebut dapat proses penyarian dari senyawa metabolit sekunder dari simplisa tersebut, kemudian Letakkan alat maserator di tempat yang tidak terkena cahaya matahari.nah tujuan diletaakkan di tempat yang gelap ini adalah Agar Larutan tersebut warnanya tidak akan menjadi pudar dan tetap menjadi bubuk simplisa yang dinginkan, setelah itu Direndam simplisia selama 3 hari. Di mana setiap hari diaduk sesekali. Tujuannya ini adalah Agar larutan tersebut dapat tetap larut dengan senyawa metabolit sekunder dan pelarutnya yaitu Etanol, kemudian Setelah tiga hari, disaring simplisia dengan menggunakan kertas saring secara perlahan. Untuk ampas simplisia yang tersisa dalam toples kaca, direndam kembali (remaserasi) dengan 300 ml pelarut etanol 96%. Dilakukan proses remaserasi seperti proses maserasi pertama.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM : REAKSI- REAKSI FENOL

LAPORAN PRAKTIKUM : REAKSI- REAKSI ALKOHOL

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I : PEMURNIAN ZAT PADAT