JURNAL XII : TEKNIK PEMISAHAN DENGAN KROMATOGRAFI KOLOM
JURNAL PRAKTIKUM ORGANIK I
Teknik Pemisahan Dengan Kromatografi Kolom
DISUSUN OLEH :
SINDI PERMATA SARI
(NIM : A1C119064)
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Drs. SYAMSURIZAL., M.Si
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PERCOBAAN
XII
I Judul
: Teknik Pemisahan Dengan Kromatografi Kolom
II Hari, Tanggal : Senin,10 Mei 2021
III Tujuan : 1. Untuk Dapat mengetahui Proses Kromatografi lapis Tipis
2. Untuk Dapat Mengetahui Suatu Senyawa dengan menggunakan teknik Kromatografi Lapis Tipis
IV Landasan Teori
Perlu diketahui bahawasanya pada Prinsip
kerja dari kromatografi kolom yaini adalah memisahkan suatu komponen- komponen dari beberapa campuran yang berdasarkan pada perbedaannya
interaksinya antara fasa diam dan juga fasa gerak. Nah perlu diketahui bahwa Jika dari campuran ini
memilki beberapa komponen , maka setiap komponen tersebut inilah yang
mempunyai suatu strukturnya masing
masing dengan memperhatikan dari sifat yang
khas dari setiap senyawanya tersebut. Perlu diketahui bahawa jika suatu komponen maupun suatu senyawa ini memiliki suatu kepolaran yang sangat tinggi ,
maka perlu diketahui bahwa ketika kromatografi
kolom berjalan dengan fasa diam yang mana zatnya ini bersifat polar maka akan terjadilah suatu
interaksi yang cukup besar dengan suatu komponen pada fasa diam nya tersebut, (
https://www.pakarkimia.com/kromatografi-kolom/)
Kromatografi kolom ini merupakan
suatu metode kromatografi yang banyak
sekali digunakan. Perlu diketahui bahwa Kromatografi kolom ini
juga dapat digunakan untuk memisahkan senyawa maupun komponen dalam jumlah yang banyak hal ini dikarnakan
pada berdasarkan dari adsorpsi dan juga partisi. Dan juga perlu diketahui bahwa Kromatografi
kolom ini juga menggunakan suatu alat yang mana alat ini disebut dengan kolom
, nah kolom ini juga berfungsi sebagai alat yang dapat memisahkan komponen maupun senyawa dalam suatu campuran.(http://raraaqamaraa.blogspot.com/2015/05/makalah-kimia-dasar-kromatografi-kolom.html)
Nah perlu diketahui bahwa Kromatografi kolom ini adalah suatu metode yang dapat digunakan sebagai untuk dapat memurnikan suatu senyawa maupun komponen dari bahan kimia tdari campurannya.perlu diketahui bahwa dari Keuntungan yang mendasar dari kromatografi kolom ini adalah biaya, dikarnakan bahwa dalam melakukan kromatografi kolom ini menggunakan bahan dan a alat alat yang kompleks dan juga sederhana dibandingkan dengan kromatografi lainnya, dan juga kromatografi kolom ini mengeluarkan pengeluaran yang relative murah dibandingkan dengan kromatografi lainnya (https://www.pakarkimia.com/kelebihan-kekurangan-kromatografi-kolom/)
Perlu diketahui bahwa Kromatografi
ini biasanaya juga adalah suatau pemisahan
campuran –campuran dari senyawa yang
mana akan menjadi suatu senyawa murninya dan juga dapat mengetahui dari nilai kuantitasnya. Oleh karan itu perlu diketahui bahwa kemurnian dari bahan atau komposisi maupun dari campuran
dengan beberapa kandungan yang
dapat berbeda dan dapat dianalisis dengan benar. Oleh karna itu banyak
yang menggunakan kromatografi lapis Tipis(https://www.google.co.id/books/edition/Analisis_Kimia_Kuantitatif_6/63qleQuMe40C?hl=id&gbpv=1&dq=kromatografi+adalah&pg=PA487&printsec=frontcover)
V Alat dan Bahan
5.1
Alat
:
1. Statif
dan Klem
2. Kolom
3. Pengaduk
Kaca
4. Pipet
tetes
5. Beker
gelas
6. Kapas
7. Chamber
8. Plat
Kromatografi
5.2 Bahan
1. Silika gel 60 ml
2. Rivanol
3. Riboflovin
4. Diklorometa: Metanol (99:1)
VI Prosedur Kerja
- Dimasukkan Sedikit Kapas kedalam Kolom hingga sampai diujung Kolom
- Dibasahi sedikit Fase diam menggunakan Fase gerak,dan diletakan dibeker gelas Kemudian diaduk
- Dimasukan terlebih dahulu fase gerak kedalam kolom, kemudian dilanjutkan penambahan bubur silika kedalam kolom hingga beker gelas yang berisi bubur silika bersih.lalu ditampung fase gerak nya
- Dimasukkan Fase gerak hingga melebihi batas fase diam yang terdapat pada kolom
- Dimasukkan sedikit demi sediit sampel kedalam kolom, sampel yang digunakan adalag riboflavin dan rivanol melalui dinding kolom
- Turunkan cairan pada bagian bawah kolom hingga batas sampel yang dimasukkan
- Ditambahkan lagi Fase gerak , lakukan sedikit demi sedikit pada kolom
- Dikeluarkan cairan melaluin bagian bawah kolom dan ditampung dalam erlenmeyer
- Dipindahkan Erlenmeyer ke Vial Kosong
- Dilakukan penotolab pada Plat kromatografi yang sudah ditandai dan diberi jarak Masing- Masing 1Cm dan ditotolkan
- Dimasukkan Plat Kromatografi kedalam Chamber Yang berisi Fase gerak yang sudah dijenuhkan dan setelah itu dimasukkan ke sinar UV
Hasil Pengamatan
Berikut
adalah link video sebagai referensi terkait percobaan ini yahh :
Permasalahan :
1. Dari Video yang kita amati apa
perbedaan dari kromatografi kolom basah dan kromatografi kolom kering?
2. Dari Video yang kita amati, Bagaimana Cara
mengetahui bahwa pemisahan Kromatografi Kolom tersebut berhasil ?
3. Dari Video yang sudah kita amati, apakah ada
faktor yang mempengaruhi dari bahwa pemisahan Kromatografi Kolom tersebut?
Perkenalkan nama saya Gustina Romarti Fajrin (A1C119053) akan menjawab pertanyaan simdi yang no.2
BalasHapusCara mengetahui bahwa pemisahan yang dilakukan berhasil adalah bahwa senyawa tersebut keluar dari kolom dan jika dilakukan uji KLT dengan senyawa standar nya maka akan mengjasilkan jarak noda yang sama atau sejajar.
Perkenalkan nama saya Soni Fitri Br Nababan, NIM : A1C119097
BalasHapusAkan menjawab pertanyaan no 1 perbedaan suatu metode basah dan kering itu sangat berbeda konsep dalam menentukan konsep pemisahannya. Pada metode kering, kolom pertama kali diisi dengan serbuk kering fasa diam, kemudian kolom dialiri fasa gerak hingga seluruh kolom terbasahi. Pada metode basah, fasa diam dibasahi dengan fasa gerak hingga menjadi bubur di luar kolom, dan kemudian dituangkan perlahan-lahan ke dalam kolom.
baiklah saya Putri Mayang Sari A1C119056 akan menjawab pertanyaan no.3 yaitu berdasarkan video adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi pemisahan dengan kromatografi kolom adalah fase diam yang digunakan, kepolaran pelarut (fase diam), ukuran kolom (diamter dan panjang kolom), kecepatan alir elusi.
BalasHapus